NASKAH KONTRAK KERJASAMA
ANTARA
SMK
NEGERI 1 RANCAH
DENGAN
RADAR
TASIKMALAYA TV
PEMERINTAH
KABUPATEN CIAMIS
DINAS
PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 RANCAH
Jalan
Rajadesa no. 412 Telp. (0265)2732615 Kode Pos 46387 Rancah
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan
ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Kaprog, Pembimbing,
ANDRY
KURNIAWAN, S.Kom NOPIYANTI, S.Pd
NIP. - NIP.
19871201 20110101 2 001
Mengetahui dan Mengesahkan
Kepala SMK Negeri 1 Rancah
Drs.
DEDE TARLANA M.M
NIP.19641114
198903 1 009
i
KATA
PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penyusun
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan hidayah dan rahmatnya
karena penyusun telah berhasil menyelesaikan laporan hasil Praktek Kerja
Industri (PRAKERIN) yang telah dilaksanakan pada tanggal 2 July 2012 sampai 26 September 2012.
Adapun maksud dari penulisan laporan
ini adalah sebagai bukti konkret, formal, dan autentik mengenai kegiatan
praktek selama kurang lebih tiga bulan. Dengan hal tersebut, diharapkan misi
SMKN 1 RANCAH untuk membentuk siswa – siswi yang berprestasi, kreatif, dan
mampu berperan sebagai tenaga terampil agar dapat memenuhi tuntutan kualitas
tenaga kerja yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja. Keberhasilan penyusun,
menyusun laporan ini berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :
1.
Bapak Drs. Dede Tarlana M.M selaku
Kepala SMKN 1 RANCAH.
2.
Bapak
Andry
Kurniawan,
S.Kom selaku Kepala Program Keahlian Multimedia.
3.
Ibu Nopiyanti, S.Pd selaku Pembimbing Prakerin.
4.
Bapak
Dadan Alisundana selaku Direktur Utama di Radar Tasikmalaya TV
5.
Bapak
Radi Nurcahya selaku General Manager/Pemred
di Radar Tasikmalaya TV
6.
Bapak
Charles Usman Bale selaku Pembimbing 1 di Radar Tasikmalaya TV
7.
Bapak
Djalu Tri Martanto selaku Pembimbing 2 di Radar Tasikmalaya TV
8.
Kedua orang tua penyusun yang selalu memberikan
dukungan moril dan materi beserta doanya.
ii
9.
Teman – teman seperjuangan yang selalu
mendukung kami semua.
10.
Kepada semua pihak yang tidak mungkin
untuk disebutkan satu–demi satu yang telah banyak membantu dalam penulisan
laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa pada laporan
ini masih terdapat banyak kesalahan serta kekurangan. Sehingga masih
mengharapkan dan menerima setiap saran dan kritiknya demi kesempurnaan laporan
ini. Harapan penyusun, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya dan umumnya bagi yang membacanya.
Amin.
Rancah,……................2012
Penyusun
iii
DAFTAR
ISI
Halaman
LEMBAR
PENGESAHAN…………………………………………………………… i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………… ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………….. iv
DAFTAR
GAMBAR………………………………………………………………….. vii
DAFTAR
TABEL……………………………………………………………………… viii
BAB
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang……………………………………………………………….. 1
1.2 Pembahasan
Masalah………………………………………………………… 2
1.3 Perumusan Masalah………………………………………………………….. 2
1.4 Tujuan Penulisan
Laporan…………………………………………………… 2
1.5 Manfaat Penulisan
Laporan………………………………………………….. 3
1.6 Kerangka
Pemikiran………………………………………………………….. 3
BAB
II DEFINISI OPERASIONAL
2.1 Pengertian Tentang Multikamera…………………………………………….. 4
2.2 Pengertian Tentang
Pertelevisian…………………………………………….. 18
iv
BAB
III METODE PEMBUATAN LAPORAN
3.1 Tehnik Pengumpulan
Data…………………………………………………… 20
3.2 Sumber
Informasi…………………………………………………………….. 20
3.3 Instrumen atau Alat yang Digunakan…………………………………………. 20
3.4 Waktu Pengumpulan
Data……………………………………………………. 21
BAB
IV LAPORAN KEGIATAN
4.1 Gambaran
Umum……………………………………………………………… 22
4.1.1 Sejarah Radar Tasikmalaya TV…...……………………………………. 22
4.1.1.1 Latar Belakang Berdirinya
Radar TV Tasikmalaya.…………….. 23
4.1.2 Visi dan Misi…………………………………………………………….. 24
4.1.3 Struktur Organisasi………………………………………………………. 36
4.1.3.1 Struktur Organisasi Radar
Tasikmalaya TV..……………………. 36
4.1.3.2 Tugas dan Fungsi
Organisasi Radar Tasikmalaya TV..………….. 41
4.1.4 Disiplin Kerja…………………………………………………………….. 61
4.2 Teori Penunjang………………………………………………………………. 62
BAB
V PENUTUP
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………………… 70
5.2 Saran – Saran…………………………………………………………………. 71
v
5.2.1 Untuk sekolah…………………………………………………………… 71
5.2.2 Untuk DU/DI…………………………………………………………… 71
5.2.3 Untuk Siswa Prakerin Selanjutnya……………………………………… 73
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………... vii
BIODATA……………………………………………………………………………… viii
LAMPIRAN……………………………………………………………………………. x
vi
DAFTAR
GAMBAR
Halaman
Gambar
1 Program Directur menggunakan talback dengan Crew………………………. 12
Gambar
2 Bloking Kamera Ditentukan Oleh Program Directur………………………… 15
Gambar
3 Floor Directur Memberikan Brefing kepada Peserta Game Show…………… 16
Gambar
4 Program Directur Menggunakan Kamera……………………………………. 18
Gambar
5 Audio Mixer, Swicher Mixer, Swicher, CG, Kamera………………………... 21
Gambar
6 Logo Radar Tasikmalaya TV.………………………………………………... 26
Gambar
7 Struktur Organisasi Radar Tasikmalaya TV.………………………………… 36
Gambar
8 Photo Kegiatan diruang MCR……………………………………………….. x
Gambar
9 Photo Kegiatan di Studio……………………………………………………. xi
Gambar
10 Photo dengan anchor Radar Tasikmalaya TV..…………………………….. xii
vii
DAFTAR
TABEL
Halaman
Tabel
1 Rekapitulasi Sumber Daya Manusia Departemen……………………………... 40
viii
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Media
televisi adalah salah satu sarana hiburan ataupun transfer ilmu pengetahuan
yang ada pada masa sekarang ini. Sebagian masyarakat kita sudah terikat
langsung dengan alat tersebut, kita lihat saja disetiap rumah atau
tempat–tempat tertentu telah terpampang sebuah televisi.
Fungsi televisi bagi setiap individu
atau masyarakat berbeda–beda,
ada yang menganggapnya sebagai sarana hiburan demi menghilangkan kepenatan
setelah seharian bekerja, ada pula yang menggunakannya sebagai sarana atau alat
informasi.
Setiap stasiun televisi berlomba–lomba
menyuguhkan tayangan–tayangan
yang membuat pemirsanya tidak beranjak dari stasiun televisi tersebut. Mereka menyuguhkan
gambar–gambar yang bagus baik dari segi setting
maupun dari segi topiknya.
Tayangan–tayangan yang menarik ini
bukan ada begitu saja, melainkan melaui proses yang sangat panjang dan
memerlukan sebuah keahlian.
Berdasarkan uraian tersebut maka
penyusun mengambil judul “TEKNIK PENYIARAN (BROADCASTING) PADA PROGRAM TALKSHOW
DAN BERITA DI RADAR TASIKMALAYA TV TAHUN 2012.
1
2
1.2 Pembahasan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas masalah
yang telah diuraikan maka penyusun membatasi kajian permasalahan hanya tentang
bagaimana pengertian, cara kerja, serta fungsi sebuah alat yang digunakan untuk
penayangan sebuah program.
1.3 Perumusan Masalah
1.
Peralatan apa saja yang
menunjang program talkshow
dan berita di Radar Tasikmalaya
TV?
2.
Bagaimana teknik atau tata cara editing program
talkshow dan berita
di Radar Tasikmalaya TV?
3.
Bagaimana langkah-langkah atau persiapan
sebelum memulai program talkshow tersebut?
1.4 Tujuan Penulisan Laporan
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini
adalah sebagai berikut :
1.
Memenuhi salah satu tugas dari Praktek Kerja Industri
2.
Menambah wawasan dan pengalaman penyusun
3.
Menambah wawasan tentang implementasi ilmu
pada dunia kerja.
4.
Laporan ini bertujuan untuk membuktikan kami telah melaksananakan kegiatan
PRAKERIN selama kurang lebih tiga bulan.
3
1.5 Manfaat Penulisan Laporan
Adapun kegunaaan dalam penulisan laporan ini adalah untuk mengukur
kemampuan penyusun dalam membuat sebuah laporan sebagai sarana latihan dalam
menyongsong dunia kerja dimasa depan.
1.6 Kerangka Pemikiran
Memasuki abad 21 bangsa Indonesia dihadapkan oleh perkembangan teknologi
komunikasi dan informasi yang melahirkan masyarakat informasi yang makin besar
tuntutannya akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Di
sisi lain informasi ternyata telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat,
serta telah menjadi
komoditas yang dianggap penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Didasari oleh pemikiran tersebut, maka penyusun melakukan Praktek Kerja Industri
(PRAKERIN) untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan alat–alat penyiaran
untuk pertelevisian, misalnya Audio
Mixer, Character Generator (CG), dan kamera. Praktek ini akan dimulai
dengan mengenala alat–alat tersebut, dan dilanjutkan dengan menggunakannya atau
mengoperasikannya. Langkah selajutnya akan memperdalam pengoperasian alat
tersebut hingga mahir menggunakannya.
BAB II
DEFINISI OPERASIONAL
2.1 Pengertian Tentang Multicamera
Pengertian multicamera menurut
Diki Kumbara adalah format shooting dengan
menggunakan lebih dari satu Camera,
dihubungkan melalui satu system yang terintegrasi. Jadi, kalaupun menggunakan lebih dari satu
kamera ketika tidak terintegrasi satu sama lain maka format tersebut belum bisa dikategorikan sebagai multicam system. Sedangkan dari segi
penanganannya bisa
disiarkan secara langsung (live) atau
tayang tunda (live on tape). Jenis
acara televisi
yang menggunakan multicamera di antaranya : talkshow,
sitcom, game show, music show, quiz, magazine, variety show.
Tidak seperti pada system singlecame,
peralatan yang digunakan pada multicame jauh
lebih kompleks, banyak peralatan yang dipergunakan. Paling tidak peralatan
dibawah ini yang digunakan pada shooting dengan system multikamera.
·
Camera
·
CCU/
Camera Control Unit
·
Vision
Mixer/Switcher
·
Monitor
·
Video
Tape Recorder
·
Character
Generator
·
Waveform
4
5
·
Talback
·
Teleprompter
·
Audio
Mixer
·
Audio
Set/(Clip On, Boom Mic,etc)
Semua
peralatan terbagi atas dua tempat, yakni di studio atau dilapangan serta di Master Control Room/MCR.
Kamera
Secara umum ada tiga jenis kamera yang digunakan untuk produksi
televisi, yakni kamera ENG atau Electronic
News Gathering. Kamera ENG sesuai dengan namanya biasanya kamera ini
digunakan untuk liputan di lapangan atau outdoor. Yang ke dua adalah jenis
kamera EFP atau Electronic Field
Production, yaitu jenis kamera yang diperuntukan produksi baik untuk
keperluan indoor maupun outdoor. Dan yang ke tiga adalah kamera studio, yakni
jenis kamera yang memang di desain untuk keperluan studio yang biasanya
digunakan dengan lokasi indoor.
Lalu
kamera mana yang digunakan dalam multicam
system ? sebenarnya hampir semua jenis kamera bisa digunakan dalam produksi
dengan system multicamera. Namun,
yang paling umum digunakan tentu saja adalah kamera studio atau paling tidak
kamera EFP. Karena kedua jenis kamera di atas terutama kamera studio memiliki
fasilitas lengkap yang bisa
di
integrasikan satu sama lain.
6
CCU/Camera Control Unit
Ini merupakan satu alat yang bisa
mengontrol beberapa fungsi yang ada di kamera. Yang biasa dikontrol atau
digantikan fungsinya melaui alat ini diantaranya adalah pengaturan pencahayaan
(Brightness Contrast), temperatur warna (Color Temprature), kecepatan (Shutter Speed), White Balance, serta warna hue
(red,green,blue). Jumlah CCU yang digunakan sama persis dengan jumlah kamera
yang digunakan karena masing–masing kamera dikontrol oleh satu CCU.
Vision Mixer (SWITCER)
Satu alat untuk mengatur pemilihan gambar lengkap dengan berbagai jenis
transisi. Banyak jenis vision mixer, dari yang paling sederhana yang hanya
memiliki tiga source input dengan
satu source output. Sampai yang paling lengkap dengan source input dan output
puluhan. Alat ini berbentuk keyboard dengan
banyak tombol dengan masing – masing fungsi.
Monitor
Berfungsi untuk melihat tampilan visual yang dihasilkan dari kamera.
Banyaknya monitor yang digunakan tentu saja tergantung dari berapa kamera yang
digunakan. Ada monitor dari berbagai source
kamera, monitor, preview, serta monitor hasil akhir.
VTR/Video Tape Recorder
VTR/Video Tape Recorder atau
biasa juga disebut dengan VCR/Video Cassette Recorder digunakan untuk merekam
hasil shooting. Ada dua jenis VTR
yang digunakan
7
yakni
VTR yang digunakan untuk merekam dan VTR yang digunakan menayangkan source video/play back yang sebelumnya
sudah dibuat, biasa juga dikenal dengan sebutan VT.
Character Generator
Biasa juga
disebut dengan CG atau Chargen, ini
adalah untuk membuat serta menampilkan title,sub
title. Serta graphic yang
dibutuhkan dalam tayangan produksi acara televisi. Ada yang berbentuk keyboard yang dihubungkan langsung ke vision mixer, ada juga berbentuk satu
unit computer
yang berdiri sendiri yang bisa
dihubungkan ke vision mixer.
Waveform
Alat ini digunakan untuk mengukur kualitas video yang dihasilkan oleh
masing–masing kamera serta dari VT. Juga bisa digunakan untuk mengukur audio. Waveform menampilkan graphic yang menjadi parameter atau
acuan yang bisa digunakan, apakah kualitas video dan audio sudah sesuai harapan
apa belum.
Talkback
Untuk sarana komunikasi antar kru yang terlibat dalam sebuah produksi
televisi
dengan multikamera diperlukan alat komunikasi. Alat vital ini dinamakan talkback. Tidak seperti pada kamera ENG,
dalam kamera EFP dan kamera studio, talkback bisa diintegrasikan langsung di kamera
tersebut. Talkback terdiri atas microphone
serta headset.
Teleprompter
Tidak semua
produksi multikamera memerlukan alat ini, sangat tergantung dari jenis acara yang diproduksi. Ini merupakan alat
bantu bagi anchor atau pembawa acara
untuk
8
menyampaikan
informasi tertentu. Satu set alat ini terdiri dari monitor yang diintegrasikan
pada kamera serta satu unit computer
di MCR.
Audio Mixer
Pengaturan suara
dilakukan mengggunakan audio mixer, yang
tidak hanya mengatur volume tinggi rendahnya suara yang dihasilkan tapi
meliputi berbagai kepentingan audio secara keseluruhan.
Bagaimana Peralatan ini terintegrasi?
Seperti dijelaskan di atas bahwa salah satu syarat sebuah produksi dikatakan
menggunakan system multicamera,
ketika masing–masing alat tersebut terintegrasi satu sama lain. Secara skematik
sederhana adalah sebagai berikut : Kamera
terhubung dengan CCU, dari CCU masuk source
input ke Vision Mixer, dari Vision Mixer dikeluarkan melalui VTR. Judul
sekaligus pertanyaan di atas belum terjawab, mengapa harus multicamera ?
Menurut Frank E.X Dance, pengertian komunikasi adalah sebagai berikut :
“Communication is the process of
conveying information from a sender to a receiver with the use of a medium in
which the communicated information is anderstood by both sender and receiver.
It is a process that allows organisms to exchange information by several
methods. Communication is defined as a process by which we assign and convey
meaning in a attempt to create shared understanding”.
Komunikasi yang baik diperlukan di semua tahapan produksi, yakni pre-production, production, dan
post production. Di saat
pre-production, komunikasi sudah terjalin antara penulis naskah dengan produser triangle
system. Dalam sebuah produksi
9
multicamera,
komunikasi sangat intens terjadi ketika suatu produksi berjalan. Program Director selaku komandan dalam
satu produksi harus mampu mengkomunikasikan semua gagasan dengan baik pada
semua level kru produksi. Untuk memudahkan komunikasi tersebut sudah dimudahkan
dengan “bahasa” kesepakatan yang
sudah baku di dunia broadcasting manapun, walaupun
kenyataannya kadang sedikit ada perbedaan pemakaian istilah. Namun yang paling
penting adalah harus ada kesepakatan yang bisa dimengerti penuh oleh semua kru
produksi. Selain kesamaan bahasa, hal menunjang lainnya adalah alat komunikasi.
Banyak alat komunikasi yang bisa digunakan
untuk menunjang agar komunikasi bisa berjalan baik. Diantara alat dan media
itu:
· Talkback
· Clearcomm
· Teleprompter
· Headset
· Cue Card
· Camera Card
· Command Hand
· Producer’s Message
10
Talkback & clearcomm
Ini sebetulnya mirip dengan walkie talkie, yakni sebuah alat komunikasi yang di
desain khusus untuk keperluan shooting. Talkback
& Clearcomm terdiri atas microphone
serta headset, dimana cameraman bisa
berkomunikasi dengan Program Director/PD.
Pada kamera studio, ada panel khusus yang bisa disambungkan dengan alat
ini. PD bisa
mengarahkan setiap cameraman dengan
bantuan alat ini.
Teleprompter
Teleprompter
sebetulnya “bukan” alat komunikasi dan tidak di desain untuk keperluan itu.
Teleprompter Merupakan satu set alat untuk membantu anchor atau pembawa acara
dalam membaca naskah. Teleprompter di “tempelkan” pada lensa kamera, sehingga
ketika anchor membaca, pandangan mata
masih melihat ke arah
kamera. Nah untuk beberapa hal teleprompter ini bisa juga digunakan director atau producer
untuk memberikan “isyarat” tertentu pada pembawa acara tadi.
Headset
Ini merupakan alat paling umum yang
dipakai oleh pengisi acara agar bisa
menerima
informasi dari PD tentang apa saja yang harus dia lakukan. PD atau producer
memberikan arahan secara
langsung pada pengisi acara yang umumnya adalah seorang anchor untuk melakukan keinginan PD tadi.
11
Cue Card
Konvensional
dan sudah dari sejak dulu digunakan, tapi masih digunakan hingga sekarang. Cue Card adalah secarik kertas yang berisi info atau
point–point penting sebagai guidance yang harus dilakukan atau dibawakan
pembawa acara. Acara dengan konsep live, sering
menggunakan cue card sebagai bantuan.
Camera Card
Jika Cue Card diperuntukan bagi pengisi
acara, maka Camera Card bermanfaat bagi cameraman. Dalam Camera Card terdapat
info tentang komposisi, pergerakan camera, yang dijadikan panduan cameraman dalam pengambilan gambar.
Command’s Hand
Ini yang paling sering digunakan.
Komunikasi non verbal, hanya menggunakan tangan sebagai symbol yang sudah
disepakati secara umum. Command’s hand dilakukan oleh floor director/FD atau floor manager/FM. Komunikasi ini
sebetulnya tetap bersumber dari produser/PD yang disampaikan pada FD, karena
ketidak mungkinan perintah produser/PD secara langsung pada pengisi acara.
Producer’s Message
Pada
cara quiz atau gameshow alat ini biasanya digunakan. Producer’s Message menggunakan monitor computer sebagai bantuan. Producer atau PD menuliskan pesan–pesan
tertentu yang ingin disampaikan pada pembawa acara dengan mengetikan pesan.
Pesan tersebut bisa
dibaca oleh pengisi acara di monitor computer yang dekat dengan dia. Kuis Who
12
Want’s To Be A Millionaire dan
Deal Or No Deal menggunakan fasilitas
ini untuk komunikasi antara pembawa acara dengan produser/PD.
Alat–alat di atas, hanyalah tool atau alat bantu yang tidak bermakna
apa–apa ketika para kru tidak memahami apa yang harus dia lakukan. Komunikasi
yang baik ketika produksi, sekali lagi, harus terjalin ketika produksi belum
dimulai. Latihan atau rehearsal kersalahan serta miss komunikasi bisa dihindari
sedini mungkin. Apalagi untuk keperluan acara siaran langsung. Tidak ada
perbaikan dalam siaran langsung. Disini peran seorang program director sangat
penting. PD di MCR harus bisa menyampaikan pesan pada pengisi acara di
panggung. Pentingnya rehearsal beberapa kali dibahas oleh Kang Mas Gerald Millerson dalam bukunya Television
Production terbitan Focal Press.
Gambar 1
Program Director menggunakan Talkback untuk berkomunikasi dengan crew
Suatu
produksi acara televisi di studio merupakan produksi yang sangat kompleks,
banyak melibatkan kru produksi, equiment,serta prosedur yang harus dilewati.
Agar suatu
13
produksi bisa berjalan dengan lancar, maka
rehearsal/gladiresik merupakan kunci utama. Dan rehearsal merupakan
salah satu step serta prosedur
produksi itu sendiri. Tulisan di bawah akan mengajak anda, bagaimana rehearsal
terutama untuk produksi
acara di studio.
Rehearsal adalah tahap awal ketika
proses pra produksi selesai. Rehearsal dilakukan oleh tim produksi secara
menyeluruh. Dengan rehearsal kemungkinan kesalahan ketika shooting berlangsung
bisa diminimalisir bahkan diharapkan tidak ada sedikit kesalahanpun nantinya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam rehearsal adalah :
·
Timming
·
Briefing Performers
·
Props
·
Shot Arangement
·
Audio dan Lighthing
·
Unrehearsed/Rehearsed Studio Production
Timming
Produksi Televisi akan menyangkut timing/waktu, estimasi
waktu harus bisa diprediksi se-akurat mungkin. Panduan waktu adalah rundown
yang sudah dibuat pada saat pre-production. Dalam format live, pengaturan waktu
harus benar-benar diperhitungkan minute
by minute serta second by second.
14
Briefing Performers
Salah satu
elemen bagus setidaknya suatu acara televisi adalah bagaimana pengisi acara
bisa secara total melakukan adegan serta dialog sesuai dengan naskah yang
dibuat. Agar hal demikian bisa tercapai diperlukan briefing pada seluruh pemain/pengisi acara. Briefing dilakukan sedetail mungkin. Untuk beberapa contoh kasus
bahkan briefing tidak hanya pada
masalah konten saja, karena terkadang masalah teknis juga perlu diketahui oleh
para pemain.
Props
Property
sebagai bagian dari tata artistik harus disiapkan pada saat rehearsal. Namun untuk keperluan ini
bisa saja menggunakan dummy.
Shot Arrangement
Pengaturan
shoot sudah bisa dilakukan pada saat rehearsal, selalu mengecek area shot
sesuai dengan yang telah direncanakan. Dengan pengaturan shot ini juga bisa
melihat apakah penataan artistik sudah sesuai dengan yang diharapkan. Juga akan
berkaitan dengan penataan lighthing.
Audio & Lighthing
Sebagai
bagian dari produksi audio visual, audio dan lighthing harus menjadi perhatian
yang baik. Selalu mengecek apakah audio sudah berjalan dengan benar, karena ada
dua masalah audio yang harus diperhatikan. Pertama, audio yang ada di area
studio tersebut (misalnya acara musik). Kedua, audio yang akan dipakai sebagai
output acara.
15
Prosedur rehearsal
Dalam berbagai tipe acara televisi hampir memiliki hal
yang sama ketika melakukan rehearsal. Tidak ada aturan mengenai berapa kali
kegiatan ini dilakukan, untuk acara yang besar kadang rehearsal dilakukan secara parsial. Pada intinya rehearsal
dilakukan untuk membantu agar proses pengambilan gambar nantinya bisa berjalan
lancar. Rehearsal terakhir dilakukan
secara run trough, sesuai dengan rundown yang telah dibuat. Ada dua jenis
prosedur rehearsal yang dilakukan
oleh pengarah acara :
·
Camera Blocking
·
Floor Blocking
Gambar 2 Blocking kamera ditentukan oleh Program Director.
16
Camera Blocking
Disini director/pengarah acara melakukan kontrol dari
sebuah control room. Di dalam control
room sudah tersedia monitor dari seluruh kamera serta monitor preview dan
program, dengan demikian pengarah acara bisa mengontrol penuh bagaimana
kamera-kamera tersebut ditempatkan. Dalam hal ini pengarah acara hanya akan “turun” ke lapangan/studio jika ada hal
yang dirasa sangat penting untuk di diskusikan dengan crew.
Floor Blocking
Kebalikannya dengan metode Camera Blocking, pada metode ini pengarah acara mengontrol melalui
monitor yang ada di studio. Dengan demikian dia bisa mengatur langsung para
pemain dan pengarah acara ke control room
pada saat taping.
Gambar 3 Floor
Director memberikan briefing pada peserta gameshow tv.
17
Masalah
dalam Rehearsal
Ketika melakukan rehearsal
akan ditemui banyak permasalahan, justru dengan demikian kesalahan tersebut
bisa diperbaiki sedini mungkin.
Permasalahan itu antara lain :
Shot
Jika tidak mendapatkan shot yang detail, maka caranya
dengan menggeser subjek atau menggeser posisi kamera atau dengan melakukan zoom in. Begitu juga kalau ada set yang
kurang pas posisinya, set tersebut bisa digeser agar bisa dishot dengan
komposisi yang baik.
Pemain
Jika pemain keluar dari posisi dalam framming maka hal
yang bisa dilakukan adalah dengan memberi “marking”
pada lantai. Dan memberi arahan agar pengisi acara/pemain agar tidak keluar
dari marking yang sudah dibuat. Pemain terkadang salah arah kamera, hal ini
bisa diatasi dengan meminta floor manager
untuk memberi cue agar pemain
menghadap pada kamera yang diinginkan. Jika banyak terjadi kesalahan pada
dialog, gunakan cue card, prompter,
dan alat bantu lainnya. Jika terjadi kesalahan lain ? ya tentu saja dilakukan
retake. Tapi hal ini hanya berlaku pada metode tapping, tidak untuk acara langsung.
Desain Set
Desain set property harus diperhatikan dengan seksama.
Kadang property tentu tidak terlalu jelas atau bahkan memantulkan cahaya yang
berlebihan. Untuk mengatasi hal ini
18
dengan mengatur tata cahaya, mencari sudut pengambilan
lain, mengecat kembali property tersebut atau dengan menyemprot property
tersebut dengan dulling spray. Masalah
lain dalam property adalah warna serta tone yang kurang bagus, hal ini juga
bisa diatasi dengan penataan lighthing
atau dengan memodifikasi background.
Gambar 4
Program directur menggunakan kamera
2.2
Pengertian Pertelevisian
Pertelevisian adalah sumber Informasi dan
Hiburan secara langsung maupun tidak dan dapat dilihat oleh semua pemirsa di
rumah. Penyiaran pertelevisian di Indonesia telah menghasilkan lima hal baru,
yaitu siaran relay, antena parabola, sistem distribusi dan closed cicuit. Siaran televisi adalah
siaran-siaran dalam bentuk gambar dan suara yang ditangkap langsung untuk
19
dilihat dan didengar oleh umum. Baik melaui pemancaran
gelombang radio atau kabel maupun serat optic. Sedangkan stasiun relay, stasiun yang meneruskan siaran
televisi dari stasiun pemancar ke arah sasaran yang dituju. Antena parabola
adalah perangkat telekomunikasi atau penyelenggara telekomunikasi untuk umum
yang digunakan hanya untuk menerima siaran televisi yang dipancarkan melaui
satelit. Sistem distribusi adalah sistem untuk menyebarluaskan siaran televisi
dengan menggunakan stasiun pemancar ulang dan atau kabel maupun serat optic.
Sistem closed circuit adalah system
penyiaran melaui kabel dan atau serat optic untuk khalayak terbatas dalam
bangunan atau lingkungan tertentu, baik yang diterima dari acara televisi
setempat dan atau melalui satelit maupun yang dihasilkan dengan pemutaran
kembali rekaman video atau film.
Televisi
di Indonesia pada masa itu didasari pertama, penyiaran televisi di Indonesia
sebagai media komunikasi massa elektronik yang diyakini mempunyai kemampuan
tinggi dalam menyebarluaskan informasi guna menunjang percepatan usaha
pembangunan bangsa dan Negara. Kedua, sebaliknya tingkat keberhasilan
pembangunan bangsa dan Negara dewasa ini telah mendorong pula pesatnya
perkembangan penyiaran televisi. Ketiga, pesatnya perkembangan televisi ini
harus dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan nusa bangsa dan Negara
dengan menghindarkan kemungkinan timbulnya dampak-dampak negative di bidang
ideology, politik, ekonomi, sosial-budaya, pertahanan dan bidang tekhnologi
penyiaran televisi itu sendiri.
BAB III
METODE PEMBUATAN LAPORAN
3.1 Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang
penyusun lakukan adalah melakukan banyak usaha untuk melengkapi dan mendapatkan
sumber informasi, diantaranya penyusun mengumpulkan buku – buku sejarah
perusahaan dengan melakukan browsing
di internet dan mengumpulkan materi – materi yang berkaitan dengan dunia Broadcast.
3.2 Sumber Informasi
Adapun yang menjadi sumber informasi
adalah menanyakan kepada salah seorang karyawan untuk mengetahui sumber
informasi sebagai materi untuk pengumpulan data. Dengan banyak bertanya mengenai
apa dan bangaimana caranya untuk menjadi suatu kerja sama dalam penyiaran agar
pemirsa di rumah tidak kecewa melihat suatu acara kita.
3.3 Intrumens Atau Alat Yang Digunakan
Observasi langsung sambil bekerja di
lapangan, dengan observasi langsung dapat memudahkan dalam pengumpulan data, karena dapat secara langsung melihat
dan memperhatikan cara menggunakan alat yang baik dan benar. Adapun alat-alat
yang digunakan untuk penyiaran, seperti Audio
Mixer, Swicher, Character Generator,Teleprompter,Camera, dan lain – lain.
20
21
Audio Mixer Vision Mixer dan Swicher
Camera CG
Gambar 5 Audio
Mixer, Vision Mixer, Swicher, Camera, CG.
3.4 Waktu Pengumpulan Data
Waktu
pengumpulan data penyusun dari waktu pertama masuk sampai akhir membutuhkan
waktu 2 bulan untuk mengumpulkan data-data dari karyawan maupun dari
informasi-informasi dan akhirnya terkumpulkan semuanya.
BAB
IV
LAPORAN
KEGIATAN
1.1 Gambaran
Umum
4.1.1 Sejarah Berdirinya Radar Tasikmalaya TV
Memasuki abad
21 bangsa indonesia dihadapkan oleh perkembangan tekhnologi komunikasi dan
informasi yang melahirkan masyarakat informasi yang makin besar tuntutannya
akan hak untuk mengetahui dan hak untuk mendapatkan informasi. Di sisi lain
informasi ternyata telah menjadi kebutuhan pokok bagi masyarakat, serta telah
menjadi komoditas yang dianggap penting dalam membangun kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Berakhirnya
rezim Orde Baru menjadi momentum awal kebangkitan dunia pers. Terbukti dengan
banyak hadirnya media pers, baik itu media cetak maupun media elektronik di
tengah-tengah masyarakat indonesia. Kondisi ini menyebabkan adanya banyak
pilihan bagi masyarakat indonesia untuk dapat menikmati informasi. Seiring
dengan waktu, ternyata banyak media yang gulung tikar akibat hanya bermodalkan
semangat tanpa diimbangi dengan kekuatan modal.
Lahirnya
undang-undang Republik Indonesia nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran, menjadi
sebuah inspirasi bagi masyarakat indonesia untuk kembali menghadirkan sebuah
media yang bertujuan untuk memperkukuh intergrasi nasional,
22
23
terbinanya watak
dan jati diri bangsa yang beriman dan bertaqwa, mencerdaskan kehidupan bangsa,
memajukan kesejahteraan umum dalam rangka membangun masyarakat yang mandiri,
demokratis, adil dan sejahtera menumbuhkan industri penyiaran indonesia (Pasal
3 UU TI No. 32 Tahun 2002 tentang penyiaran).
Oleh karena
itu, dengan bangsa, Radar Tasikmalaya TV
ingin ikut serta dengan masyarakat Jawa Barat khususnya Kota Tasikmalaya dan
sekitanya untuk bergandengan tangan
membangun daerahnya melalui kehadiran Radar Tasikmalaya TV, sebuah
stasiun televisi yang akan mencoba mengintegrasikan nilai-nilai pendidikan,
hiburan dan budaya, baik nasional maupun potensial budaya daerah yang ternyata
banyak yang belum digali.
4.1.1.1 Latar Belakang Berdirinya Radar Tasikmalaya TV
Terbitnya Undang-Undang (UU) tentang
pelaksanaan Otonomi Daerah Nomor 22 tahun 1999 dan Undang-Undang (UU) Penyiaran
nomor 32 tahun 2002, telah membuka belenggu monopoli informasi yang selama ini
dikuasai oleh stasiun-stasiun televisi (TV) swasta nasional di Jakarta.
Bahkan, secara khusus UU Penyiaran yang di dalamnya
membawa semangat pemerataan dan keadilan informasi, membawa perubahan positif
bagi kehadiran televisi lokal untuk bangkit menjadi motor penggerak
meningkatkan perekonomian daerah.
24
Kehadiran televisi lokal di Tasikmalaya, diharapkan mampu
menjadi penyeimbang atas arus penyiaran TV swasta nasional. Terutama memberikan informasi positif serta mengangkat budaya
lokal yang yang selama ini cenderung terabaikan oleh televisi swasta nasional.
Radar Tasikmalaya Televisi (Radar TV) didirikan atas
dasar rasa keprihatinan mendalam akan dominasi arus informasi yang disajikan
televisi-televisi nasional yang dinilai kurang membawa aspirasi atau
kepentingan daerah. Sehingga menimbulkan kesan masyarakat di daerah hanya cukup
sebagai penonton dan harus menerima berbagai arus informasi dan tontonan yang
disajikan televisi-televisi swasta nasional. Padahal sesungguhnya masyarakat di
daerah juga menghendaki informasi dan tontonan yang pas buat mereka.
Selain itu, masih adanya sejumlah daerah di wilayah
Tasikmalaya dan sekitarnya yang belum secara maksimal menangkap siaran
televisi, menjadi salah satu alasan lain pendirian Radar Tasikmalaya Televisi.
4.1.2 Visi dan Misi
Perusahaan
a. Visi
Menjadi stasiun
televisi lokal yang informatif, edukatif dan menghibur, sehingga menjadi kebanggaan
warga Tasikmalaya dan sekitarnya.
25
b. Misi
·
Menyajikan
informasi yang proporsional, seimbang dan berbudaya.
·
Membangkitkan
dan menghidupkan kembali budaya nasional, khususnya budaya daerah sebagai
penopang utama budaya bangsa.
·
Memberi
efek psikologis pada masyarakat agar mencintai bangsanya melalui tontonan yang
menampilkan budaya bangsa sendiri.
·
Sebagai
media komunikasi antara tokoh masyarakat, aparat pemerintah dengan rakyat.
·
Mengangkat
potensi dan kesuksesan pembangunan daerah yang akan membuka peluang lapangan
kerja baru.
·
Memberikan
penerangan dan mendorong para profesional, wiraswasta, petani, nelayan, buruh
tentang bagaimana ikut berpartisipasi dalam pembangunan di daerah menuju
kekuatan nasional.
26
FILOSOFI LOGO
Gambar 6 Logo Radar
Tasikmalaya TV
1. Filosofi
Bisnis
a. Kepercayaan
(Trust)
Mengembangkan usaha dan kerjasama dengan
meletakan kemuliaan nilai percaya dan kepercayaan antara direksi, karyawan dan
para konsumen Radar Tasikmalaya Televisi.
b. Bernilai
(Value)
Membina sinergi untuk membangun perusahaan yang
berkualitas, bernilai dan bermartabat tinggi.
c. Pertumbuhan
(Growth)
Membina sinergi
dalam membangun usaha yang senantiasa berkembang.
d. Kekerabatan
(Partnership)
Membangun usaha dengan mengutamakan terjalinnya
silaturahmi yang baik dan bermanfaat.
27
2. Promosi
dan pemasaran
Dalam melaksanakan promosi dan pemasarannya, pihak
manajemen Radar Tasikmalaya TV menawarkan berbagai konsep penawaran pemasangan
iklan, yaitu:
a.
Penjualan
grup.
b.
Penjualan
retail.
c.
Paket
hemat.
Untuk tahap awal proses siaran, Radar Tasikmalaya TV akan
mengarahkan konsep promosi dan pemasarannya kepada :
a.
Promosi
image Radar Tasikmalaya TV dengan
melakukan kunjungan dan sosialisasi produk Radar Tasikmalaya TV ke beberapa
komunitas di Tasikmalaya yang sesuai dengan target market Radar Tasikmalaya TV.
b.
Corporate sales call
c.
Sponsor funding
d.
Promo event
Sedangkan pasar yang Radar Tasikmalaya TV bidik adalah:
Segmentasi Penonton
Berdasarkan jenis kelamin
Pria : 50%
Wanita : 50%
Berdasarkan usia
5 s.d. 12 : 5 %
13 s.d. 19 : 10 %
20 s.d. 29 : 30 %
30 s.d. 50 : 40 %
Diatas 50 : 15 %
|
|
28
Berdasarkan Pekerjaan
PNS/Polri : 10%
Pegawai
Swasta : 10%
Wiraswasta : 10%
Pensiunan : 10%
Pelajar : 10%
Mahasiswa : 10%
Ibu
rumah tangga : 20%
Lainnya : 20%
29
Berdasarkan
pendidikan
Tamat SD : 10%
Tamat SLTP : 20%
Tamat SLTA : 40%
Perguruan Tinggi : 30%
Cakupan Wilayah Radar Tasikmalaya TV :
a.
Kota
Tasikmalaya.
b.
Kabupaten
Tasikmalaya.
c.
Kabupaten
Ciamis
d.
Kota
Banjar
e.
Kota
Garut
3.
Daftar Program Unggulan Acara Radar Tasikmalaya TV
Format Siaran
A. Siaran Berita
B. Siaran Informasi
C. Siaran Hiburan
D. Siaran Pendidikan
Komposisi Siaran
25% : Informasi
30
20% : Berita
30% : Hiburan
10% : Pendidikan
5% : Agama
10% : Iklan
Content
Dengan menonjolkan
program-program bermuatan lokal, khususnya untuk pemberitaan dan kesenian
daerah, maka Radar Tasikmalaya Televisi memiliki keunggulan jika dibandingakan
televisi-televisi nasional.
A.
Siaran Berita
Radar
Sore
Program berita yang menyajikan berbagai informasi dan
peristiwa teraktual yang terjadi Tasikmalaya dan sekitarnya. Ditayangkan setiap
hari, dengan durasi 60 menit. Tayang dari Senin hingga Sabtu pukul 18.30 hingga
pukul 19.30
Pro-Bisnis
Tayangan yang menyajikan geliat ekonomi dan bisnis di
Tasikmalaya dan sekitarnya. Dilengkapi dengan informasi promo produk-produk
baru yang berkaitan dengan kebutuhan konsumen, serta wawancara dengan sejumlah
pengusaha seputar dunia usaha
31
yang digelutinya langsung dari pusat-pusat kawasan usaha
dan bisnis. Ditayangkan setiap hari Minggu, pukul 19.00 hingga pukul 19.30.
Radar
Sepekan
Program acara yang menyajikan ulasan topik teraktual di
Tasikmalaya dan sekitarnya selama sepekan. Disajikan secara lengkap, mendalam,
dan multidimensi, mengupas informasi dibalik berita pilihan. Ditayangkan setiap
hari Minggu, pukul 18.30 hingga pukul 19.00.
Reportase
Kriminal
Progaram acara yang menyajikan berbagai peristiwa
kriminal dan hukum di Tasikmalaya dan sekitarnya yang terjadi dalam satu pekan
terakhir. Dilengkapi ulasan-ulasan dibalik tindakan kriminal, untuk mencegah
kembali adanya tindakan kriminal serupa bagi masyarakat. Ditayangkan setiap
hari Senin, pukul 19.00 hingga pukul 19.30.
Radar
Malam dan Radar Esok Hari
Program yang menyajikan berita terupdate yang terjadi
sore hari hingga menjelang petang. Acara ini juga membedah headline
halaman-halaman Radar Tasikmalaya, yang disampaikan langsung oleh Redaktur
Harian Pagi Radar Tasikmalaya. Program ini menjadi panduan pembaca setia Radar
Tasikmalaya, untuk mengetahui informasi yang akan muncul esok hari. Program ini
ditayangkan setiap hari, Senin sampai Minggu, kecuali hari sabtu, pukul 21.00
hingga pukul 21.30 WIB.
32
B. Siaran Informasi
Konsultasi Kesehatan
Tayangan yang menyajikan informasi dunia kesehatan
langsung dari narasumber ahli. Disajikan dengan tema-tema baru setiap pekan,
diharapkan menjadi informasi berharga bagi pemirsa, dalam upaya menjaga
kesehatan atau serta upaya penyembuhan penyakit. Ditayangkan setiap Rabu pukul
17.00 hingga pukul 17.30.
Wanita-Wanita
Program talkshow yang mengupas lebih dalam tentang kiprah
para perempuan dalam bidangnya masing-masing. Tayangan ini diharapkan bisa
memberikan inspirasi positif kepada pemirsa. Wanita-wanita tayang setiap hari
Jumat, Pukul 19.00 hingga pukul 19.30
Dari RW ke RW
Tayangan yang menyajikan informasi kegiatan di tingkat RT
dan RW di wilayah Tasikmalaya dan sekitarnya. Program ini diharapkan menjadi
pemicu perkembangan informasi dan pembangunan di tingkat akar rumput. Tayang
setiap Jumat, pukul 17.00 hingga pukul 17.30
Pos
Ronda
Tayangan terbaru dan diproyeksikan menjadi tayangan
unggulan ini berupa acara bincang-bincang santai di Pos Ronda yang mengulas
berbagai permasalahan yang terjadi di masyarakat Tasikmalaya dan sekitarnya.
Acara yang dipandu host kocak Wa Ajim
33
Borelak dan
menghadirkan beberapa narasumber kompeten dibidangnya ini ditayangkan setiap Sabtu
pukul 19.00 hingga 20.00.
B.
Siaran
Hiburan
Karaokean
Program acara musik yang menampilkan bakat menyanyi
masyarakat, dan memberi wadah untuk menyalurkan keinginan masyarakat yang ingin
eksis dan narsis di televisi. Program yang dipandu oleh Putri Wagista dan Oyix
Borelak, taping pada hari Selasa pukul 20.00 di tempat parkir Graha
Pena Radar Tasikmalaya, dan tayang hari Sabtu pukul 21.00.
Tembang Pasundan (Tepas)
Program acara musik yang menayangkan video klip dari para
penyanyi Tatar Pasundan yang membawakan tembang-tembang Sunda. Ditayangkan dari
hari Senin sampai Jumat, pukul 20.00 hingga pukul 21.00
Kompilasi
Program acara musik yang menayangkan video klip dari grup
musik lokal dan nasional yang membawakan lagu-lagu pop Indonesia terbaru. Acara
ini ditayangkan setiap hari, Senin sampai Minggu pukul 17.30 hingga 18.30.
34
Indie
Session
Program acara musik yang menampilkan band-band lokal,
baik pelajar maupun umum dengan berbagai aliran musik. Juga disertai wawancara
dengan para personel band yang dibawakan seorang presenter yang paham tentang
dunia musik. Ditayangkan hari Senin dan Selasa, pukul 17.00 hingga pukul 17.30.
Hot
Track
Program acara musik terbaru Radar Tasikmalaya TV ini
menayangkan video klip-video klip paling populer saat ini. Acara yang dipandu
Host Risa Amalia ini tayang hari Selasa, Rabu dan Kamis, pukul 16.30 hingga
pukul 17.00. Selain menampilkan video klip paling keren, di setiap episode Hot
Track ini disampaikan informasi menarik, yang pastinya bermanfaat untuk
pemirsa.
C.
Siaran
Pendidikan
Ceria
(Cerdas Riang Gembira)
Program acara bertema pendidikan ini menampilkan profil
dan prestasi sekolah-sekolah pendidikan anak usia dini, seperti TK, RA, PAUD
serta Keleompok Belajar. Acara ini dipandu seorang host bernama Kak Lely.
Selain akan mengajak siswa untuk bermain dan belajar, Kak Lely juga selalu
menyajikan dongeng menarik di setiap episode. Ceria tayang setiap Jumat pukul
16.30 hingga pukul 17.00.
35
D.
Siaran
Religius
Tablig
Akbar
Tayangan dalam bentuk ceramah sertai dialog yang membahas
permasalahan kehidupan sehari-hari menurut sudut pandangan Islam. Acara ini
dilaksanakan bekerjasama para pengelola masjid besar di tiap daerah, seperti
dengan dengan Majelis Taqlim Masjid Agung (MTMA) Kota Tasikmalaya, dan Majelis
Taqlim Masjid Agung Kabupaten Ciamis. Ditayangkan setiap hari Kamis pukul 19.00
hingga pukul 20.00.
Sorban (Siraman Rohani
Penambah Iman)
Tayangan ceramah singkat yang disampaikan oleh seorang
ustad atau ajengan dari pondok pesantren di Tasikmalaya dan sekitarnya sebagai
narasumber. Ditayangkan setiap hari Kamis, pukul 17.00 hingga pukul 17.30.
Salut
(Silaturahmi Ala Ustad)
Program bergenre rohani ini menceritakan kisah dakwah
Ustad Deden yang setap hari mendatangi komunitas atau warga di lapangan. Topik
ceramah yang disampaikan disesuaikan dengan lokasi dan warga yang didatangi.
Program berdurasi 30 menit ini tayang setiap Jumat pukul 19.00
36
4.1.3
Struktur Organisasi Perusahaan
4.1.3.1 Struktur Organisasi Radar
Tasikmalaya TV
Struktur
Manajemen Radar Tasikmalaya TV tercantum dalam struktur organisasi. Struktur
organisasi yang berlaku sekarang berdasarkan keputusan direksi. Selain itu, di
dalam keputusan direksi tercantum pula job
description masing-masing divisi.
Struktur
organisasi perusahaan merupakan suatu gambaran yang menunjukan suatu pekerjaan
yang harus dilakukan oleh setiap bagian atau anggota. Struktur organisasi Radar
Tasikmalaya TV merupakan organisasi garis fungsional dan staf jenjang
manajemen, meliputi unsur pemilik saham, unsur pimpinan, unsur pembantu dan
unsur pelaksana. Untuk keseluruhan terlihat dalam susunan organisasi di Radar
Tasikmalaya TV sebagai berikut :
37
RUPS
|
COMMISSIONEER
|
CORPORATE SECRETARY
PUBLIC RELATION
ADMINISTRASION & HUMAN
RESOURCES
GENERAL AFFAIRS
|
|
PROGRAM MANAGER
|
PRODUCTION MANAGER
|
PROGRAM MANAGER
|
|
FINANCE MANAGER
|
SCRIPT WRITER
HOST
MASTER CONTROL
|
ACONT EXECUTIVE
|
CASHIER
|
DIRECTORE
|
PRODUCER
|
Gambar 7 Struktur Organisasi
Radar Tasikmalaya TV
38
STRUKTUR
ORGANISASI
PT
WAHANA TELEVISI TASIKMALAYA
(RADAR
TASIKMALAYA TELEVISI)
DIREKTUR :
DADAN ALISUNDANA
GENERAL
MANAGER / PEMRED : RADI NURCAHYA
PRODUSER
EKSEKUTIF NEWS :
TIKO HERYANTO
PRODUSER
EKSEKUTIF NON NEWS :
NANANG KUSMAWAN
MANAJER
PROGRAM DAN SIARAN :
CHARLES BALE
KEPALA
BIRO BANDUNG : ISUR SURYANA
MANAJER IT :
MAHENDRA NUGRAHA
MANAJER
IKLAN :
ARIP HIDAYAT
SEKRETARIS
REDAKSI :
SRI MULYASARI
EDITOR
NEWS :
AZI MUAZIDIN
: RIZKI ARIFIANDI
EDITOR
PROGRAM : EKY KRISTIAWAN
39
KAMERAMEN :
ALAN KELANA
ANIMATOR :
RYAN PURNAMA
PLAY
OUT : FERI PURNAMA
TRANSMITER :
DEDE RUHIMAT
PRESENTER :
HERLIYANTI SUHERMAN
: AYU WULANDARI
HOST : PEPPY
RISKAWATI
: HILMY PRAMUDYA
: LELY BERLIANI
: RISA AMALIA
REPORTER
KOTA
TASIKMALAYA :
HENDRA FIRMANSYAH
: HERU RUKANDA
KABUPATEN
TASIKMALAYA :
IRPAN WAHAB
KABUPATEN
CIAMIS :
RUDIAT
KOTA
BANJAR :
YOPI ANDRIAS
40
STAF
MARKETING
KOTA
TASIKMALAYA :
ROHMAN
: RANI MERDEKAWATI
KOTA
BANJAR :
SUKIRMAN
1. Sumber
Daya Manusia
Jumlah pegawai PT. Wahana Televisi Tasikmalaya (WTT)
posisi July-September 2012 sebanyak 8 orang dengan komposisi seperti yang
ditampilkan pada tabel dibawah ini :
1
|
Direksi
|
1 Orang
|
2
|
Coorporate Secretary
|
1 Orang
|
3
|
Departemen Program
|
1 Orang
|
4
|
Departemen Produksi
|
2 Orang
|
5
|
Departemen Marketing
|
3 Orang
|
41
4.1.3.1.1 Tugas dan Fungsi
Struktur Organisasi Radar Tasikmalaya TV
A.
Corporate Secretary
1)
Supervisor Corporate Secretary
(a) Fungsi Jabatan
Bertanggung jawab terhadap perencanaan, pelaksanaan serta
pengawasan di dalam bidang Finance, Hubungan
Masyarakat (Public Relation), General
Affair, Kerumah Tanggaan dan Administrasi sehingga dapat membantu
kelancaran operasional perusahaan dalam pencapaian tujuannya dan sesuai dengan
visi dan misi perusahaan.
(b) Tugas
(1)
Mengikuti
perkembangan-perkembangan yang berlaku.
(2)
Memberikan
pelayanan kepada masyarakat (pemodal) atas informasi perusahaan.
(3)
Memberikan
masukan kepada Direksi tentang ketentuan yang berlaku.
(4)
Memeriksa
segala perjanjian dan memberikan paraf pemeriksaan sebelum ditandatangani oleh
pihak yang berwenang.
(5)
Membuat
format dan prosedur administrasi umum perusahaan.
(6)
Membuat
Prosedur Public Relation.
(7)
Proaktif
membantu Direksi dalam membuat konsep pemasaran perusahaan dan membuat perusahaan
berjalan sesuai dengan visi dan misinya.
42
2) Sekretaris Direktur
(a) Fungsi Jabatan
Bertanggung jawab untuk mengelola seluruh
kegiatan Direktur secara
pribadi, yang tidak berkaitan langsung dengan Sekertaris Perusahaan.
(b) Tugas
(1) Berkewajiban
mengelola semua kegiatan Direktur baik di dalam maupun diluar perusahaan, yang berkaitan dengan kegiatan
perusahaan.
(2) Melayani
Direktur dalam segala kegiatannya yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan.
(3) Mempersiapkan
keperluaan Direktur pada setiap rapat, menerima tamu, mendatangi undangan dan
acara - acara yang dihadiri Direktur baik di kantor maupun di luar
kantor.
(4) Mengingatkan
Direktur untuk hadir atau jadwal apapun yang akan dilaksanakan oleh Direktur
baik acara
yang rutin maupun yang tidak
rutin.
(5) Menyiapkan
informasi setiap hari dari setiap departemen atau diluar perusahaan yang
semestinya diketahui oleh Direktur.
(6) Menyiapkan
materi pembahasan yang akan dipakai Direktur dalam acara - acara formal.
(7)
Membantu keperluan dan kebutuhan pribadi
Direktur yang berhubungan dengan perusahaan maupun di luar perusahaan .
43
3) Keuangan
(a) Fungsi Jabatan
Melakukan
fungsi -
fungsi perencanaan, kontrol,komunikasi dan koordinasi bidang keuangan, akuntasi
dan penganggaran perusahaan .
(b) Tugas
(1) Membayar
pajak dan angsuran yang harus disetorkan
setiap bulannya.
(2) Membuat
rancangan anggaran mingguan, bulanan dan tahunan perusahaan untuk diajukan kepada Direktur.
(3) Membuat
dan menyampaikan cash flow serta
laporan realisasi anggaran mingguan, bulanan serta tahunan. Pelapor dana setiap
bulan terjadi pada tanggal 25.
(4) Menerima
dan mempelajari pengajuan dari masing -
masing divisi setiap bulannya
sebelum tanggal 20 dimana setiap bulannya terdapat pengajuaan operasional dan
pengajuan investasi.
(5) Bertindak
sebagai kasir perusahaan.
(6) Membuat
kebijakan yang berhubungan dengan dana perusahaan.
(7) Mengoordinasikan proses collection terhadap utang -
piutang yang dalam laporan, aging -nya
lebih dari 30 hari.
44
4) General Affair
(a) Fungsi
Jabatan
Memfasilitasi kebutuhan kantor sehingga seluruh karyawan dapat bekerja
dengan baik serta bertanggung jawab atas seluruh inventaris kantor.
(b) Tugas
(1)
Membuat form keluar -
masuk barang, keluar - masuk
mobil, kerusakan inventaris kantor, dsb.
(2) Membuat
label kode pada
seluruh inventaris kantor.
(3) Membuat
surat keluar masuk barang yang akan ditandatangani oleh pemakai barang/pengirim barang dan General Affair.
(4) Bertanggung
jawab terhadap fasilitas kantor dan kebutuhan operasional kantor.
(5) Meminta
ajuan pengadaan barang setiap bulannya kepada masing-masing divisi.
(6) Membuat form ajuan
pengadaan barang.
(7) Menentukan
hari dimana hari itu adalah hari untuk belanja sehingga tertib dan pengajuan
yang bersifat dadakan dapat diminimalis.
5)
Public
Relations
(a)
Fungsi
Jabatan
Internal
Menjaga hubungan antar karyawan
agar tercipta suasana yang dapat mendukung visi dan misi perusahaan serta
menampung seluruh apresiasi karyawan untuk menuju karyawan yang sejahtera dan loyal terhadap perusahaannya.
45
(b)
Tugas
Internal
(1) Membuat
daftar tentang hari ulang tahun karyawan.
(2) Merancang
malam kebersamaan karyawan setiap dua bulan sekali.
(3) Merancang
rapat kerja perusahaan setiap 6 bulan
sekali.
(4) Mensosialilasikan
setiap kegiatan intern perusahaan kepada seluruh karyawan.
(5) Membuat
kliping yang berhubungan dengan perusahaan.
(6) Menghubungi
lokasi syuting yang tempatnya akan ditayangkan sebagai tanda ucapan terima
kasih.
(7) Bekerja
sama dengan serikat pekerja untuk melaksanakan dan memutuskan seluruh apresiasi
karyawan.
(c)
Fungsi Jabatan Eksternal
Bertanggung jawab atas segala yang berhubungan dengan proses hubungan perusahaan dengan
pihak ketiga (klien) dan masyarakat, membina hubungan baik dengan rekan - rekan media dan masyarakat ,menjaga
citra perusahaan, serta membuat rencana promosi dan branding perusahaan sesuai dengan visi dan misi.
(d)
Tugas
Eksternal
(1) Membuat questioner tentang tingkat pengetahuan
dan kepuasan masyarakat
terhadap perusahaan.
(2) Melakukan
barter promo dengan pihak luar sesuai dengan permintaan divisi lain.
(3) Mempelajari
proposal yang masuk (terutama yang berhubungan dengan barter promo) dan
memberitahukan hasil eksekusi proposal tersebut terhadap pihak yang memberikan proposal (tidak lebih dari 3 hari).
46
(4) Merancang merchandise untuk promosi RADAR TV TASIKMALAYA
(5) Membuat
press release
yang berhubungan dengan perusahaan dan pihak luar.
(6) Melakukan
kunjungan ke pihak luar dan melakukan
branding kepada masyarakat.
(7) Mengirimkan
surat undangan maupun ucapan selama kepada pihak luar serta melaksanakan
persiapan penanda tanganan MOU.
6)
Administrasi
Umum
(a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung
jawab terhadap pengelolaan bidang administrasi perusahaan.
(b)
Tugas
(1) Menyusun
dan mengelola laporan -
laporan seluruh kegiatan perusahaan dan per divisi, baik itu laporan mingguan, laporan bulanan, laporan per 6 bulanan maupun laporan tahunan.
(2) Mengelola
kegiatan administrasi perusahaan secara keseluruhan seperti membuat surat
keluar, surat tugas, dsb.
(3) Mengelola
semua prosedur dan kegiatan surat -
menyurat, baik internal
perusahaan maupun eksternal perusahaan
(terutama surat masuk dipilih dan dimasukan ke dalam file sesuai
dengan divisi yang dituju).
(4) Membuat
dan mengelola surat perjanjian yang di buat oleh Legal Officer.
7)
Kerumah
Tanggaan
(a)
Fungsi
Jabatan
Menjaga
susunan kantor agar selalu bersih dan nyaman sehingga para tamu yang datang maupun para
karyawan selalu “ Feels Like Home”.
47
(b)
Tugas
(1) Menjaga
kebersihan dan kenyamanan areal kantor.
(2) Menjaga
fasilitas kantor dengan membuat daftar check - list
yang
akan ditanda tangani oleh General
Affair.
(3) Menyiapkan
hidangan ke tamu.
(4) Memberikan
pelayanan kepada seluruh karyawan RADAR
TASIKMALAYA TV.
(5) Menyiapkan
kebutuhan yang berhubungan dengan kerumah tanggaan.
B. Departemen Marketing
1)
Manager
Marketing Departement
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan, dan pengendaliaan kegiatan marketing yang meliputi harga, desain, produk/program, promosi dan penjualaan.
b)
Tugas
(1) Membuat
program kerja dan jadwal department marketing.
(2) Membina
hubungan kerja yang baik dengan
pihak–pihak yang terkait pemasaran program, baik internal
maupun eksternal.
(3) Melakukaan
koordinasi, pengawasan serta pengendalian kegiatan Marketing
yang sedang berlangsung.
(4) Melakukan
pembentukan jaringan kerjasama dengan pihak luar dan membina kerjasama yang
sudah terjalin dengan dibantu oleh Public Relations.
48
(5) Mengatur
strategi penempatan produk di station atau event yang akan dipasarkan serta strategi promosi
lainnyasehingga dapat meningkatkan brand image perusahaan.
(6)
Menyusun dan mengaturb harga jual produk
dan rate card dibantu
dengan tim marketing lainnya serta membuat desain dan kemasan program
yang akan dijual sehingga menarik.
(7) Membuat
laporan evaluasi kerja marketing secara berkala dan mengembangkan SDM di
lingkungan departemen Marketing.
2)
Sales
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung
jawab terhadap aktivitas penjualan, pencarian iklan/sponsor dan pembentukan
jaringan yang telah disepakati bersama diantara tim marketing.
b)
Tugas
(1) Melakukan
pemasaran, penjualan produk dan penawaran pemasangan iklan kepada pihak luar .
(2) Melakukan
semua proses negosiasi dari awal hingga akhir dan merekondasikan ke bagian legal Officer untuk dibuat surat perjanjian kerjasamanya.
(3) Pembentukan
jaringan kerjasama sehingga tercipta
kesinambungan antara perusahaan dengan klien.
(4) Merekomendasikan
harga penjualan.
(5) Mengajukan
konsep iklan dan sponsor kepada marketing Manager serta penjualan
pembuatan iklan komersial.
49
(6) Memelihara
hubangan baik dengan klien.
(7) Membuat
laporan penayangan iklan dan laporan yang berhubungan dengan pihak luar.
3)
Marketing
Eksekutif & Off Air
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung
jawab atas semua aktifitas promosi baik untuk program yang di -launching
maupun pembentukan brand image perusahaan sehingga sesuai dengan visi dan misi
perusahaan serta dapat mencapai target yang telah ditentukan bersama.
b)
Tugas
(1)
Pembentukan brend image perusahaan bekerja sama dengan Public relations.
(2)
Membuat konsep, desain promosi dan
publikasi untuk setiap program kerjasama.
(3)
Membuat konsep, dan desain promosi untuk
setiap program televisi
yang hendak ditayangkan
sehingga menarik pihak luar untuk membeli spot iklan.
(4)
Membuat desain dan konten proposal
penjualan setiap program.
(5)
Pengurusan izin dan pajak pemasangan
promo.
(6)
Merencanakan pembuatan events special off air mulai dari
konsep, desain promosi, membuat tim kreatif sampai menentukan media promosi
yang akan digunakan.
(7)
Merencanakan anggaran promosi program.
C.
Departemen
Program
1)
Manager
Program
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung
jawab terhadap perencanaan, pengolahan, pengembangan
strategi program serta persiapan penayangan program yang akan diproduksi dan
telah direkomendasikan sehingga sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
50
b)
Tugas
(1)
Membuat analisa pasar, pengelolaan,
pengolahan data Kuantatif dan kualitatif yang sesuai dengan visi, misi dan target share RADAR
TASIKMALAYA TV.
(2)
Menciptakan program yang profitable.
(3)
Melakukan penjadwalan program sehingga
mampu menciptakan pola acara terpadu sesuai dengan konsep program.
(4)
Melakukan komunikasi, kontrol, koordinasi dan evaluasi kinerja divisi
Program.
(5)
Mengevaluasi program yang sudah ditayangkan dan yang tengah
berjalan.
(6)
Melakukan koordinasi dengan semua
departemen.
(7)
Menciptakan relationship yang baik dengan semua klien RADAR TASIKMALAYA
2)
Koordinator Script Writer
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung
jawab terhadap proses kreatif dan pengembangan ide - ide kreatif berdasarkan riset (internal
maupun eksternal) yang bisa
dipertanggung jawabkan sehingga menjadi desain program yang bisa diproduksi secepatnya.
b)
Tugas
(1)
Mengoordinasikan staf scrift writer dalam menganalisa ide - ide
program.
(2)
Merekomendasikan ide - ide
program yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta dapat segera
diproduksi.
(3)
Proaktif membantu Manajer program dalam melakukan
pengendalian dan pengawasann terhadap program – program yang sedang berjalan.
(4)
Membuat laporan secara berkala (progress report) kepada program
manager.
51
(5)
Bersama dengan tim kreatif meng – creat ide - ide
program, baik yang telah dirumuskan
dalam arahan dan formula program maupun program baru.
3)
Scrift
Writer (Kreatif)
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung jawab
terhadap persiapan materi dan isi
naskah untuk setiap program yang akan dan sedang berjalan (running) sehingga sesuai dengan visi dan misi perusahaan serta
konsep program.
b)
Tugas
(1)
Mempunyai mind set yang out of the box (mempunyai cara berpikir
yang beda dalam pengembangan varian
acara yang akan dikemas).
(2)
Mempersiapkan data yang akan diolah,
sehingga sesuai dengan naskah yang akan dibuat.
(3)
Proaktif dalam pengembangan ide - ide
kreatif, yang up
to date, actual dengan
kekinian yang tengah berkembang di masyarakat (targetshare Radar Tasikmalaya TV)
(4)
Mempersentasikan program – program yang
telah di buat.
(5)
Membuat laporan berkala mingguan.
4)
Master
Control
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung jawab terhadap proses
rancangan program satelit, jadwal
acara satelit, pengiriman data dan membina hubungan baik dengan pihak otoritas
satelit.
b)
Tugas
(1)
Mempersiapkan equipment pra on air.
52
(2)
Mengaktifkan microlling yang kemudian dilanjutkan pada pemancar yang berada di tempat, untuk dilempar ke antenna rumah
tangga.
(3)
Mengontrol siaran televisi.
(4)
Mengontrol suara siaran.
(5)
Mengatur playlist siaran, mulai dari program acara, hingga iklan.
(6)
Listing
program daily.
(7)
Membuat laporan daily dan koordinasi dengan Program Manager.
(8)
Tidak meninggalkan ruangan master control saat bertugas.
(9)
Bertanggung jawab akan jalannya siaran
RADAR TASIKMALAYA TV yang dimulai dari jam 11 pagi hingga 11 malam.
5)
Host/Presenter
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung jawab untuk membawakan
program – program acara sesuai dengan konsep dan merancang kekhasan dalam
pribadi masing – masing agar dapat menjadi ikon perusahaan.
b)
Tugas
(1)
Mengembangkan potensi diri dan selalu
mengikuti kekinian.
(2)
Proaktif, dalam pengembangan ide – ide
kreatif.
(3)
Proaktif, mengikuti acara, program dan event yang diselenggarakan RADAR
TASIKMALAYA TV.
53
D.
Departemen
Produksi
1)
Manajer
Produksi
a)
Bertanggung
Jawab
Kepada
: Direktur.
b)
Menerima
Laporan
dari :
(1)
Produser.
(2)
Supervise Post produksi.
(3)
Chief Cameraman.
(4)
General
Affair (Koordinasi
Fasilitas).
(5)
Administrasi Produksi.
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan , pengawasan dan pengendalian
kegiatan keproduksian.
b)
Tugas
(1)
Membuat program kerja dan scheduling program produksi.
(2)
Melakukan koordinasi, pengawasan dan pengendalian
kegiatan produksi yang
sedang berlangsung.
(3)
Membina hubungan kerja yang baik dengan
pihak - pihak terkait
dengan proses produksi, baik internal maupun eksternal.
(4)
Membuat laporan evaluasi produksi secara
berkala kepada Direktur.
(5)
Menentukan produser, pengarah acara dan
tim produksi pada setiap kegiatan produksi.
(6)
Menentukan alternatif sistem dan prosedur serta standar
departemen produksi.
54
(7)
Mewakili perusahaan untuk melakukan
kerjasama dengan pihak luar agar proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan
dan pengendalian kegiatan produksi dapat berjalan dengan baik.
(8)
Mengembangkan SDM (pelatihan,
pendidikan, reward ,punishment ,dsb.) di lingkungan departemen produksi.
(9)
Mengelola sumber daya (keuangan
,informasi dan sumber daya lainnya) untuk
keperluan pelaksanaan tugas keproduksian.
2)
Supervisor
Post Produksi
a)
Bertanggung
Jawab
kepada :
Manajer Produksi.
b)
Menerima Laporan dari :
(1)
Editor
(Penyunting Gambar)
(2)
Motion Graphic Artist
(3)
Sound & Music Ilustrator
c)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
proses produksi yang merupakan bagian integral dari proses secara keseluruhan.
Bertanggung jawab untuk membawakan
program – program acara sesuai dengan konsep dan merancang kekhasan dalam
pribadi masing – masing agar dapat menjadi ikon perusahaan.
55
D. Departemen
Produksi
1)
Manajer
Produksi
a)
Bertanggung
Jawab
kepada : Direktur
b)
Menerima
Laporan
dari :
(1) Produser
(2) Supervise
Post produksi.
(3) Chief Cameraman.
(4) General Affair
(Koordinator Fasilitas).
(5) Administrasi
Produksi
a)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan , pengawasan dan pengendalian
kegiatan keproduksian.
b)
Tugas
(1) Membuat
program kerja dan scheduling program produksi.
(2) Melakukan
koordinasi, pengawasan dan pengendalian kegiatan keproduksian.
(3) Membina
hubungan kerja yang baik dengan pihak – pihak terkait dengan proses produksi,
baik internal maupun eksternal.
(4) Membuat
laporan evaluasi produksi secara berkala kepada direktur.
(5) Menentukan
produser, pengarah acara dan tim produksi pada setiap kegiatan produksi.
(6) Menentukan
alternative sistem dan prosedur serta standar departemen produksi.
56
(7) Mewakili
perusahaan untuk melakukan kerjasama dengan pihak luar agar proses perencanaan ,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian kegiatan produksi dapat berjalan
dengan baik.
(8) Mengembangkan
SDM (pelatihan, pendidikan, reward,punishment,dsb.)di
lingkungan departemen produksi.
(9) Mengelola
sumber daya (keuangan ,informasi dan sumber daya lainnya)untuk keperluan
pelaksanaan tugas keproduksian.
2)
Supervisor
Post Produksi
a)
Bertanggung
Jawab
Kepada :
Manajer Produksi.
b)
Menerima Laporan dari :
(1)
Editor
(Penyunting Gambar)
(2)
Motion Graphic Artist
(3)
Sound & Music Ilustrator
c)
Fungsi
Jabatan
Bertanggung jawab atas segala sesuatu
yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian
proses produksi yang merupakan bagian integral dari proses secara keseluruhan.
d)
Tugas
(1)
Proaktif membantu produser dalam merumuskan
suatu paket produksi.
(2)
Mengelola sumber daya manusia dengan
baik agar suatu paket produksi dapat
berjalan sesuai target.
57
(3)
Melakukan koordinasi dengan pihak –
pihak yang terkait dengan proses produksi intern maupun ekstern yaitu
koordinasi dengan supervisor post produksi serta Manajer
Produksi.
(4)
Membuat laporan operasional produksi
secara berkala kepada Manajer Produksi.
(5)
Membina kerjasama dengan pihak
eksternal, bila proses produksi tidak dapat dilakukan di RADAR TASIKMALAYA TV.
(6)
Merekomendasikan alternative system dan
prosedur serta standar proses produksi kepada Manajer Produksi.
(7)
Mewakili perusahaan dalam melakukan
kerjasama dengan pihak luar agar proses produksi dapa berjalan dengan baik
(koordinasi dengan Manajer Produksi).
3)
Supervisor Produksi
a)
Bertanggung Jawab kepada :
Manager Produksi
b)
Menerima Laporan dari :
Tim Produksi
c)
Fungsi Jabatan
Bertanggung
jawab atas segala sesuatu yang berhubungan dengan perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian proses produksi yang merupakan bagian integral dari
proses secara keseluruhan.
d) Tugas
(1)
Proaktif
membantu produser dalam merumuskan suatu paket produksi.
(2)
Mengelola
sumber daya manusia dengan baik agar suatu paket produksi dapat berjalan sesuai
dengan target.
58
(3)
Melakukan
koordinasi dengan pihak – pihak yang terkait dengan proses produksi, pembuatan
paket produksi, intern maupun ekstern yaitu koordinasi dengan Supervisor Post Produksi serta Manajer Produksi.
(4)
Membuat
laporan operasional produksi secara berkala kepada Manajer Produksi.
(5)
Membina
kerjasama dengan pihak eksternal, bila proses produksi tidak dapat dilakukan di
internal Radar Tasikmalaya TV.
(6)
Merekomendasikan
alternatif sistem dan prosedur serta standar proses produksi kepada Manajer
Produksi.
(7)
Mewakili
perusahaan dalam melakukan kerjasama dengan pihak luar agar proses produksi
dapat berjalan dengan baik (koordinasi dengan Manajer Produksi).
4)
Editor (Penyunting
Gambar)
a)
Bertanggung
Jawab
kepada : Supervisor Post
produksi
b)
Fungsi
jabatan
Bertanggung jawab terhadap proses editing suatu paket produksi sebagai
integral dari proses produksi secara keseluruhan.
c)
Tugas
(1) Melakukan
kegiatan editing suatu paket produksi
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh supervisor post produksi .
(2) Memelihara
dan menjaga peralatan yang digunakan selama proses editing.
(3) Merekomendasikan
kerjasama dengan pihak luar jika proses editing
dinilai tidak dapat dilakukan di dalam internal RADAR TASIKMALAYA TV.
59
5) Motion Graphic
a) Bertanggung jawab kepada : Supervisor Post Produksi.
b) Fungsi Jabatan
Bertanggung jawab terhadap motion graphic&spesial effect setiap program acara.
6) Cameraman
a) Bertanggung
Jawab kepada :
Manajer Produksi.
b) Fungsi
Jabatan
Bertanggung
jawab terhadap pengoperasian kamera.
c) Tugas
(1)
Mempersiapkan
peralatan kamera dan perlengkapannya sesuai dengan kebutuhan produksi.
(2)
Mengoperasikan
kamera sesuai dengan prosedur standar operasional.
(3)
Melakukan
perawatan kamera secara rutin dan melaporkan kondisi kamera terhadap General
Affair dan Manajer Produksi.
7) Pengarah Acara
a) Bertanggung Jawab kepada :
(1) Manajer
Produksi.
(2) Produser.
60
b) Fungsi Jabatan
Bertanggung
jawab terhadap hasil produksi sebuah program acara.
c) Tugas
(1) Mempelajari
naskah sebuah program acara.
(2) Brainstorming dengan produser dan
penulis naskah.
(3) Membuat breakdown naskah ke dalam shooting list.
(4) Melakukan
casting calon pemain / host.
(5) Memimpin
kru produksi di set produksi.
(6) Mengarahkan
para talent di set produksi.
(7) Men-supervise di bagian editing.
(8)
Merekomendasikan kru produksi kepada produser.
(9) Melakukan perubahan adegan, setting, ataupun property dari
naskah bila situasi dan kondisi di lapangan tidak memungkinkan (dengan
pertimbangan tidak merubah alur naskah).
8) Sound & Music Illustrator
a) Bertanggung Jawab kepada : Supevisor Post Produksi.
b) Fungsi Jabatan
61
Bertanggung jawab terhadap kualitas audio dan scoring music pada setiap program acara.
c) Tugas
(1) Bersama produser dan pengarah acara membuat konsep
ilustrasi musik pada sebuah program acara.
(2) Membuat dan
mengatur kualitas audio dan scoring music
sebuah program.
(3) Merekomendasikan alternatif konsep dan tampilan musik
kepada produser dan pengarah acara.
4.1.4 Disiplin Kerja
Para
karyawan diharapkan menaati peraturan yang telah dibuat, peraturan yang berlaku
di Radar Tasikmalaya TV antara lain :
1.
Karyawan
yang bertugas untuk bagian kantor dan administrasi di haruskan datang ke kantor
pada pukul 08:00 dan pulang pukul 17:00.
2.
Karyawan
yang bertugas di bagian produksi atau studio diharuskan datang pukul 05:00 dan
pulang pukul 13:00 (kecuali jika ada jam lembur).
3.
Hari
kerja dimulai pada hari Senin – Jumat, serta hari Sabtu dan Minggu merupakan
hari libur, termasuk tanggal merah dan hari libur nasional. Sedangkan untuk
divisi produksi, meskipun hari libur tetap melakukan produksi apabila
diperlukan.
4.
Seluruh
karyawan diwajibkan menggunakan seragam kerja pada hari Senin dan pada hari
Kamis.
62
4.2 Teori
Penunjang
1. Produksi
Program TV
a. Pengertian
Produksi Program TV
Produksi
program tv adalah proses produksi/penyiaran yang menghasilkan materi berbentuk audio/visual (gambar dan suara), yang
berisi program (acara televisi), diproduksi/disiarkan oleh sekelompok orang
dengan profesi-profesi tertentu, dilaksnakan secara profesional berdasarkan
kaidah pertelevisian untuk disiarkan melalui media televisi dan ditujukan bagi
penonton (pemirsa).
b. Tahapan
Produksi
1) Tahap
Pra Produksi (Perencanaan)
Tahap
ini merupakan proses perencanaan suatu acara dari jenis acara hingga alat yang
akan dipakai untuk kenutuhan produksi. Selain itu, pada tahap ini produser dan
sutradara bekerjasama dengan penulis naskah untuk menyempurnakan naskah dan tim
produksi utama mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan program dan bagian yang
akan ditangani.
2) Tahap
Produksi (Pelaksanaan)
(a) Penggunaan
Kamera Menurut Lokasi
·
ENG ( Electronic
News Gathering )
Electronic News Gathering atau produksi berita. Elektronik adalah proses rekaman
video jenis berita dengan menggunakan peralatan yang mudah dibawa ( portable ), misalnya kamera dengan VCR portable dan satu mikrofon, dengan
seorang juru kamera disertai seorang sutradara yang sekaligus merangkap sebagai
reporter.
63
·
ETP ( Electronic
Field Production )
Electronic Field Production atau Produksi lapangan Elektronik hampir sama dengan ENG,
hanya jenis program yang diproduksi adalah dokumenter atau sinetron (film style).
·
MCR ( Multy Camera
Remote )
Multy Camera Remote atau Produksi Lapangan dengan menggunakan kamera lebih
dari satu dengan switcher, beberapa
monitor dan sound audio system. Produksi
yang direkam adalah sinetron, musik, olahraga, dsb.
(b) Format
Penayangan Program
·
Live
Program
disiarkan secara langsung, tahap produksi merupakan tahap akhir dalam proses.
Misalnya, program-program berita, olahraga, atau upacara kenegaraan yang
disiarkan langsung.
·
Video Tapping
Proses produksi
yang direkam dalam pita video.
·
Live on Tape
Produksi
berlangsung terus tanpa henti sampai akhir program, sedangkan editting dilakukan hanya dalam hal-hal
khusus (insert editing).
·
Direkam Perbagian (segment)
Dilakukan
dengan cara merekam menggunakan sigle
camera – single VCR ( film style ) dan Multy camera – multy VCR.
64
3) Tahap
Pasca Produksi ( Penyelesaian )
Pada
tahap ini dilakukan pembongkaran setting maupun peralatan, setelelah itu melakukan
tahapan video editing, audio sweetening /
dubbing dan evaluasi program.
E. Personil produksi program TV
1) Manager Produksi ( producer)
Bertanggung jawab
atas seluruh produksi dari mulai perencanaan, penulisan naskah, produksi akhir
dan editting. Juga bertanggung jawab
atas anggaran, biaya produksi dan mengorganisir segala hal, termasuk
operasional produksi dan team, untuk itu perlu dibantu oleh sejumlah asisten producer ataupun asosiasi producer.
2)
Penulisan
naskah
Difisi yang
bertanggung jawab terhadap desain kreatif dan program materi tayangan berupa
konsep naskah yang sesuai dengan program yang digarap.
3)
Pengarah
Acara (Program Director)
Bertanggung jawab
atas hasil gambar dan suara yang diciptakan, mengarahkan pemain, mengkoordidir
seluruh crew baik yang berada di control room maupun di studio floor. Program Director juga harus memperhatikan beberapa monitor
sekaligus, baik monitor kamera, atau dari sumber video yang lain (VTR), dan
memilih shot-shot yang akandirekam (on air).
4)
Penataan
Artistik (Art Director)
Bertanggung jawab
untuk merencanakan setting dekorasi, mengawasi konstruksi set, penataan grafik,
dan sebagainya. Penata artistik terdiri dari penata make up, kostum ( wardrobe), set dekor/panggung, dan property.
65
5)
Penata
Kamera (Cameraman)
Bertanggung jawab
mempersiapkan kamera dan mengatur kamera sehingga memperoleh gambaran dengan
komposisi yang baik.
6)
Penata
Suara (Audioman)
Bertanggung jawab
pada penataan suara, dengan menghadapi peralatan mixing, audio mixer dan
bermacam-macam sumber audio (microfon,
tape recorder). Mengatur keseimbangan suara dari berbagai sumber, juga mengatur
penempatan microfon.
7)
Penyunting
Gambar (Edittor)
Menurut pengamatan
penulis, edittor bertanggung jawab atas kualitas akhir yang dihasilkan dalam
proses produksi melalui penyuntingan gambar. Selain itu, edittor juga
bertanggung jawab dalam menentukan shot-shot yang akan digunakan, video effect, maupun audio effect.
1. Format
Program
Format
adalah salah satu istilah televisi yang sering di dengar dan dipakai. Istilah
tersebut merupakan padanan dari kata terminologi, dan terminologi adalah suatu
kata atau kalimat yang dihasilkan dari suatu kesepakatan sekumpulan orang.
Terkadang pengertian format itu sendiri melenceng dari kaidah-kaidah
sesungguhnya. Sedangkan format acara lebih diartikan sebagai persentasi suatu
program acara. Ada empat format program televisi, yaitu :
a. Format
Program (Acara Televisi) Non Drama
1) Format
Talkshow
Format
ini mengenengahkan perbincangan, percakapan orang per orang atau beberapa
orang. Agar pembicaraan terarah maka dapat ditunjuk seorang
66
pengarah diskusi / pembicara. Dan agar lebih
menarik serta tidak membosankan maka bisa saja di insert ( diperlihatkan
sebagai selingan) visual tentang topik yang sedang dibahas pada waktu
perbincangan berlangsung.
2) Format
Magazine
Format
ini berisi tentang berbagai peristiwa dan komentar, seperti majalah. Topiknya
sejauh mungkin masih terasa aktualitasnya atau peristiwa lama yang bisa
dimunculkan kembali dengan wawasan komentor yang berbeda.
3) Format
Variaety Music
Format
ini berisi berbagai jenis ragam lagu dan dipandu oleh sayu atau dua orang
presenter (pembawa acara). Bisa saja ada beberapa salingan atau sisipan berupa
sulap, lelucon, atau acara non musik agar acara ini lebih menarik.
4) Format
Bincang (Interview)
Format
acara bincang ini tidak saja dilakukan pada acara olahraga saja, tetapi bisa
juga pada acara-acara lain. Acara bincang dilakukan dua orang atau lebih
(tetapi sebaiknya tidak lebih dari empat orang termasuk pemandu acara). Format
bincang bisa dilakukan dilapangan, di studio atau eksterior lain yang dipandang
lebih artistik dan sesuai dengan topiknya.
8) Format
Program (Acara televisi berita)
1. Format
Reportase
Format
ini mengetengahkan laporan tentang suatu peristiwa. Ada reporter, dan ada gambar - gambar peristiwa.
67
2. Format
Features
Artinya
features sebenarnya adalah suatu
program repotase. Namun, perbedaannya dengan program reportase adalah pada
presentasinya.
3. Format
Variaety Informasi Publik
Format
ini sama dengan variaety info bisnis,
hanya diprogramkan untuk penerangan masyarakat luas (Public Service). Tidak ada unsur komersialnya.
9) Format
Program Penunjang
(1) Iklan
Niaga
Iklan
niaga adalah iklan yang dibuat oleh suatu lembaga tertentu dengan maksud untuk
mempromosikan barang atau jasa yang bersifat komersial.
(2) Iklan
Layanan Masyarakat
Iklan
layanan masyarakat adalah sebuah iklan sosial, dibuat oleh suatu lembaga
tertentu yang berisi larangan, himbauan, pemberitahuan dan ajakan yang
ditunjukan untuk masyarakat.
(3) Iklan
Program
Iklan
Program adalah iklan dari sebuah program yang ditayangkan oleh stasiun televisi
tertentu dengan maksud untuk menginformasikan judul program dan jam tayang
acara tersebut. Iklan program biasanya dibuat dalam bentuk highlight dengan
durasi dibawah satu menit.
(4) Sistem
Produksi
a.
Single
Camera System (Satu Kamera)
Berikut
ini merupakan ciri dari program televisi dengan menggunakan satu kamera (single camera system) :
68
(1) Shooting dilakukan per shot (Shot by shot).
(2) Shooting harus / tidak harus dilakukan per segmen.
(3)
Satu kamera merekam shot-shot sesuai konsep direktor
shot.
(4)
Aktifitas kamera dilakukan per shot.
(5)
Aktifitas
microphone dilakukan per shot.
(6)
Tata
cahaya ditata per shot.
(7)
Harus
melalui proses pasca produksi.
Single Camera System ini sering digunakan pada produksi program berita yang
dilakukan dilapangan.
b.
Multi Camera System (Lebih dari satu kamera)
Berikut
ini merupakan ciri dari produksi program televisi dengan menggunakan lebih dari
satu kamera (multy camera cystem) :
(1)
Produksi
/ penyiaran dilakukan per segmen atau per episode.
(2)
Produksi
/ Penyiaran dilakukan per dekor atau set.
(3)
Semua
microphone di set sekaligus untuk semua set atau dekor yang digunakan.
(4)
Tata
cahaya di set sekaligus untuk semua set / dekor yang digunakan.
(5)
Memungkinkan
adanya proses pasca produksi.
Multy Camera System ini sering digunakan pada produksi program talkshow.
Adapun ciri khas
produksi program televisi itu sendiri adalah sebagai berikut :
69
1)
Multy Camera System
2)
Multy Microphone System
3)
Runtharough
4)
Kolaborasi
5)
Simultan
6)
Lokasi
teretentu
7)
Waktu
tertentu
c. Multy
and Single Camera System ( Gabungan dari Keduanya)
Multy
and Single Camera System ini merupakan gabungan dari single camera system dan
multi camera system.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Penyiaran
diselenggarakan dengan tujuan untuk memperkokoh Integrasi Nasional, terbinanya
watak dan jati diri bangsa yang beriman dan bertakwa, mencerdaskan kehidupan
bangsa, mewujudkan kesejahteraan umum, dalam rangka membangun masyarakat yang
mandiri, demokrasi, adil dan sejahtera, serta menumbuhkan industri penyiaran
Indonesia.
Penyiaran
sebagai kegiatan komunikasi dengan mempunyai fungsi sebagai media informasi,
pendidikan , hiburan yang sehat, kontrol dan predikat sosial.
Dalam
menjelaskan fungsi tersebut, penyiar juga mempunyai fungsi ekonomi dan
kebudayaan. Menjadi penyiar di MCR adalah seseorang yang bertanggung jawab
dalam melaksanakan acara atau program. Sukses tidaknya suatua acara ditentukan
oleh kerjasama antar kru-krunya.
Jadi
kesimpulannya Teknik Penyiaran pada program talkshow adalah acara talkshow yang
didalamnya terdapat berbagai macam segment yaitu, pembahasan berita atau
pembahasan beberapa berita dan berbagai tema atau topik. Sedangkan program news
merupakan program berita yang membahas secara aktual mengenai berita-berita
yang terjadi di wilayah Jawa Barat dan disajikan dengan hangat kepada pemirsa.
70
71
5.2 Saran-Saran
5.2.1 Untuk Sekolah
1. Diharapkan
dapat menyelesaikan kurikulum dengan teknologi sekarang ini, dan mempersiapkan
teknologi yang
akan datang,
seperti fasilitas dan sarana belajar yang lebih mendukung untuk meningkatkan
sumber daya manusia yang
mampu siap turun langsung ke dunia industri.
2. Pembekalan
yang lebih mendalam kepada siswa PRAKERIN sangatlah membantu kelancaran dalam
pelaksanaan.
3. Meningkatkan kualitas teori praktek di sekolah agar siswa
dapat menerapkannya di dunia usaha dengan mudah.
4. Pihak
sekolah agar dapat memantau kegiatan siswa yang sedang melaksanakan PRAKERIN secara
intensif, sehingga segala kesulitan yang timbul dapat di pecahkan bersama .
5. Perlu
adanya koordinasi yang baik antara pembimbing dan instruktur di instansi dalam
mengetahui kinerja atau kemampuan siswa/siswi
dalam melaksanakan PRAKERIN.
6. Perlu
adanya hubungan dengan pihkak sekolah
untuk menyaring calon-calon tenaga kerja sesuai dengan ke ahliannya.
5.2.2 Untuk DU/DI
1. Pelatihan
dan pengembangan merupakan masalah utama yang harus di perbaiki, karena hal ini
menyangkut kesiapan dan kemampuan untuk menjalankan tugas
72
serta pengembangan karya para pegawai yang
aman akan menetukan tingkat produktifitas dan kinerja yang optimal.
2. Ketetapan
dalam penyelesaian tugas hendaknya dapat lebih di tingkatkan lagi untuk
membentuk suatu perusahaan yang dapat melayani masyarakat.
3. Industri
dapat menyediakan instruksi khusus yang pada hari-hari tertentu dapat memberikan
pelajaran teori yang berhubungan dengan pekerjaan yang
dilaksanakan siswa/siswi.
4. Kepada
pihak industri untuk lebih banyak memberikan pekerjaan yang bermanfaat bagi siswa/siswi, supaya
jam kerja dapat di isi dengan penuh tanpa ada waktu kosong yang terbuang
percuma.
5. Diharapkan
Instansi dapat menerima siswa/siswi yang akan melaksanakan prakerin
pada tahun berikutnya.
6. Diharapkan Instansi dapat
menempatkan siswa/siswi PRAKERIN sesuai jurusannya masing-masing.
7. Membina
bawahan yang meliputi disiplin, mental, karir dan lain-lain dalam rangka
peningkatan kinerja.
8. Perlu
adanya hubungan dengan pihak sekolah untuk menyaring calon-calon tenaga kerja
sesuai dengan keahliannya.
9. Memberikan
saran dan pertimbangan kepada bawahan terkait dalam pelaksanaaan tugas, agar
masyarakat merasa
puas dengan pelayanaan kerja yang baik.
73
5.2.3 Untuk Peserta Prakerin Selanjutnya
1.
Diharapkan dapat mempersiapkan diri
dengan sungguh-sungguh untuk turun langsung ke dunia industri, karena perkembangan teknologi yang sangat
pesat menuntut kesiapan
kita untuk mengikutinya.
2.
Diharapkan agar siswa dapat meningkatkan
kualitas teori praktek di sekolah dengan baik, karena itu merupakan salah satu faktor
yang mendukung keberhasilan pelaksanaan kegiataan PRAKERIN, sehingga hasil yang
di peroleh sesuai dengan hasil yang diharapkan.
3.
Hobi dan minat harus dikembangkan.
4.
Menjadi seorang Broadcaster adalah
pekerjaan entertainer yang mencakup Teknologi global sekarang ini.
5.
Harus semangat dan teliti dalam
mengerjakan sesuatu.
salah ini
BalasHapus